Let It Be
When I find myself in times of trouble, And in my hour of
darkness..Mother Mary comes to me..She is standing right in front of
me,.Speaking words of wisdom, " LET IT BE/Terjadilah!!. "Said The Beatles...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DOA PUNGGUNG ANGIN DAN TELAGA
Sepi aku menyukai sepi, melebihi segalanya.. dan aku
selalu ingin berbagi, agar engkau mengerti tentang ini. maka setiap malam
dengan mata senyala dupa aku tak pernah bosan, memanjatkan doa-doa ke punggung
angin..semoga utuh, sampai terserap ke telinga mungilmu itu. lalu akan kau
dengar bagaimana nada-nada, yang kususun dalam tubuh puisi bisa bicara
sendiri...2012 Malam malam adalah sebuah celah sempit dan maha kelam, tempat
semayam ribuan duka...2012 Bulan Hijau di Matamu entah apa yang membuat.. kini,
dalam sepasang mata hitamu itu telah tumbuh sebatang bulan hijau. bulan, yang
dulu aku ketahui sering melintas di muka telaga,.yang airnya berasal dari tetes
mataku.. 2012 Mencari aku mengukur bentuk-bentuk. menakar waktu, membenahi
jalan dan arah tiupan angin. tentu, untuk menemukanmu.. yang selama ini,
teramat utuh dalam kepala...yang sejauh ini, masih diam di badan kata...yang
mungkin nanti, menjelma buku-buku bertubuh manusia. 2012 "
Pagi menyapa tanpa emas fajar, Saat surau telah berhenti
menggema, Keheningan sesaat membawa kesejukan, Beriringan dengan nyanyian pipit
yang riang gemirang, Bibir pun tak hendak mengalah, Seakan berlomba mengejar
detakan nafas dengan lantunan wirid mengucap lirih serta doa yang terpanjat,
Mengharap tetesan embun dalam lautan tinta yang hitam legam, Entah kapan
berubah menjadi bening, Sementara masa berputar dengan kecepatan tinggi, Langit
pikiran memerah menghujam nadi yang tersengal, Degupan jantung memompa vena
mengadu cepat bersama O2, Seakan membakar jiwa dan meniup beliung penyesalan
dihatiku. "
"Billiard
“Bola-bola kecil tak berdaya Selain angka mati dan sewarna samar Adakah namamu
di sebidang kayu Yang dilupakan akar dan angin?” Suara akar melempar gelegar
ditubuhmu Menagih setohok stick yang purba Yang memberi nama pada kehilangan
Pada angka-angka tanpa bilangan Tangan-tangan menggenggam angin kemayu Dari
udara yang dilahap sebelum permainan Sebelum pintu ditutup rapat usai
pertandingan Sebelum lubang-lubang memilihmu; menelanmu “Bola-bola kecil tak
berwajah sempurna manusia Adakah jiwamu hanya parasit mungil pada kayu Berlapis
kulit karpet sehalus tepung waktu Pelikan gelincir di punggung tangan yang
fana?” Bibir lampu membentur kaki-kaki santai; kaku Mendecap kecewa di setiap
sodokan yang gagal Setiap bibir berdecap mengecup harapan gombal Hanya tanda
pembatas adaku dengan adamu :Tak lebih dari pertemuan ganjil Antara hitam dan
putih Antara hidup dan kematian Yang tak kunamai pada angka-angka Pada
warna-warna di namamu….SEBUAH PUSARA YG TAK BER-NAMA !!
(Tulisan-tulisan yg ditulis th 2006-2010/ditulis kembali di My Blogger)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar