Laman

Selasa, 13 November 2012

Spirit Transformasi Pendidikan dalam Globalisasi


SPIRIT  TRANSFORMASI PENDIDIKAN DALAM GLOBALISASI


Fokus rumusan dari tujuan pendidikan harus bermuara pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara holistic integral, juga untuk perubahan masyarakat. Ki Hajar Dewantoro menyatakan: “Pendidik adalah Abdi dan Pelayan”


Lanjutnya, peserta didik selain dapat mewujudkan kualitasnya juga harus diimbangi dengan sikap kooperatif (kerjasama) dan mencegah adanya reduksionisme dan pemanipulasian pendidikan..oleh karena itu lanjutnya, pendidikan harus mempunyai spirit atau roh untuk mentransformasikan pengaruh negative globalisasi. 
Definisi itu secara bagus dan visioner dapat kita rumuskan terjemahan idealismenya demikian…Produk pendidikan yg inovatif integratif berbeda dari produk globalisasi yg konsumtif tak produktif dan manipulative.Produk inovatif dan integrative dari pendidikan dikreasi sebagai terobosan dan menawarkan kebaruan (novelty). Sedangkan produktif konsumtif sengaja dikemas untuk menjawab selera pasar.Produk inovatif dari pendidikan menciptakan pasar dengan orientasi baru,sedang produk konsumtif memenuhi pasar sesuai keinginan konsumen.Produk inovatif pendidikan menciptakan perubahan, karena menantang konsumen untuk berubah, sedang produk konsumtif mengawetkan status dan kemapanan.
Existensi produk inovatif pendidikan sering tersandera oleh produk globalisasi yg cenderung konsumtif.Ini adalah realita. Oleh karena itu sudah saatnya kita kembali ke pola kesejatian pendidikan yang menegakkan kembali desain dasar humanis dan bangunan mental anak didik, mengingat bangsa ini masih dililit oleh masalah-masalah korupsi yg belum tuntas sampai ke daerah, tawuran antar pelajar, radikalisasi, kekerasan/premanisme, drugs dan narkotik, masalah lingkungan akibat ekspansi perusahaan-perusahaan atas nama investasi tanpa peduli pada lingkungan,penduduk dan budaya serta kearifan local.
Waktu terus berputar, dan matahari tetap dan slalu akan bersinar dari timur ke barat.Sudah saatnya disain pendidikan digagas secara tegas dalam paradigma baru yg slalu peka dan tanggap terhadap demokratisasi, otonomi, civil society dan globalisasi ..semoga idealisme anak-anak bangsa tetap menjadi energy hidup yang jangan ditidurkan, tetapi bebas bertanggungjawab untuk slalu berpacu bersama waktu, bekerja menguras peluh dan memahat mimpi demi peradaban dan martabat bangsanya….!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar